BJuntuk orang Indonesia maupun BI untuk orang Jepang 1.4 Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperjelas pendeskripsian sistem bunyi (fonem) BI dan BJ. Dengan demikian, maka diketahui persamaan dan perbedaan sistem bunyi (fonem) kedua bahasa. Begitu pula, dengan diketahuinya hal Persamaannegara Jepang dan Indonesia ini bisa jadi karena pengaruh kolonialisme Jepang di Indonesia pada masa lalu atau hanya kebetulan saja. Daripada penasaran berikut 7 persamaan negara Jepang dan Indonesia yang wajib kamu ketahui. Kebudayaan. Hal pertama yang menjadi suatu persamaan negara Jepang dan Indonesia adalah dari sisi kebudayaannya. Perbandinganmereka menghasilkan pengamatan yang sangat menarik. Kesamaan antara Budaya Jepang dan Cina. Ada banyak kesamaan antara budaya dan kehidupan orang-orang di kedua negara tetangga ini. Diharapkan, kesamaan ini lebih mudah terlihat oleh pengamat dari negara ketiga, dibandingkan dengan orang yang termasuk salah satu dari mereka. 1 Perbedaan rumpun bahasa. Beberapa bahasa di dunia ini memiliki rumpun yang sama, misalnya antara bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu. Bahasa yang memiliki rumpun yang sama biasanya memiliki banyak sekali kemiripan. Untuk bahasa Indonesia dan bahasa jepang hal ini tidak terjadi, karena memang kedua bahasa tersebut berasal dari rumpun yang cara kirim al fatihah untuk orang yang masih hidup. ABSTRAK Bahasa merupakan bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat serta bersosialisasi, kapanpun dan di manapun seseorang berada, bahasa menjadi sesuatu yang sangat penting karena tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi dan mengerti budaya satu sama lain, selain itu suatu hubungan juga tidak akan tercipta diantara manusia bila tidak adanya suatu bahasa. Dewasa ini bahasa Jepang menjadi bahasa asing yang banyak diminati oleh orang Indonesia, baik pelajar, mahasiswa atau siapa saja yang memang tertarik dengan bahasa Jepang. Dalam kepentingan selanjutnya, bahasa Jepang dipelajari sebagai ilmu bahasa yang digunakan untuk studi di Jepang atau sebagai bahasa pengantar pada perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di luar negara Jepang. Jadi untuk memahami jalan pikiran orang Jepang salah satunya adalah dengan cara berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang. Konsep ketatabahasaan bahasa Jepang berbeda jauh dengan bahasa Indonesia, misalnya bentuk struktur kalimat bahasa Jepang menggunakan pola Subjek S Objek O Predikat P disingkat menjadi SOP, sedangkan struktur kalimat bahasa Indonesia menggunakan pola Subjek S Predikat P Objek O disingkat menjadi SPO. Penelitian ini berfokus terhadap kata benda bahasa Indonesia dan bahasa Jepang yang dianalisis dengan cara membandingkan dari segi bentuk kata benda kedua bahasa tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kontrastif dimana unsur lingual dari kedua bahasa yang diteliti dikontraskan dan ditarik kesimpulan sebagai hasil akhir dari penelitian ini. Hasil penelitian adalah bahwa unsur kata benda dalam bahasa Jepang subjek, objek ditentukan oleh partikel seperti WA, O, dan lainnya. Sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak ada sistem gramatikal pengikut kata benda tersebut. Unsur kata benda dalam bahasa Indonesia ditentukan oleh urutan kata dalam kalimat. Persamaan kata benda bahasa Indonesia dan bahasa Jepang adalah sama-sama menduduki fungsi subjek, objek yang mengacu nama orang, tempat dan sebagainya. Kata kunci kata benda bahasa Indonesia, kata benda bahasa Jepang, kontrastif ABSTRACT Language is an important part in social life and socializing, whenever and wherever a person is, the language is very important because without language human cannot interact and understand each other, a relationship is not going to exist between human beings if there is no language. Today, Japanese as a foreign language is in great demand by the people of Indonesia, whether students or anyone who is interested in Japanese. In a further interest, the Japanese language is studied as a Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Lensa Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya p-ISSN 2086-6100 Volume 7 Nomor 2 e-ISSN 2503-328X 124 Perbandingan Gramatikal Kata Benda Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang Diana Kartika Universitas Bung Hatta, Padang ABSTRAK Bahasa merupakan bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat serta bersosialisasi, kapanpun dan di manapun seseorang berada, bahasa menjadi sesuatu yang sangat penting karena tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi dan mengerti budaya satu sama lain, selain itu suatu hubungan juga tidak akan tercipta diantara manusia bila tidak adanya suatu bahasa. Dewasa ini bahasa Jepang menjadi bahasa asing yang banyak diminati oleh orang Indonesia, baik pelajar, mahasiswa atau siapa saja yang memang tertarik dengan bahasa Jepang. Dalam kepentingan selanjutnya, bahasa Jepang dipelajari sebagai ilmu bahasa yang digunakan untuk studi di Jepang atau sebagai bahasa pengantar pada perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di luar negara Jepang. Jadi untuk memahami jalan pikiran orang Jepang salah satunya adalah dengan cara berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang. Konsep ketatabahasaan bahasa Jepang berbeda jauh dengan bahasa Indonesia, misalnya bentuk struktur kalimat bahasa Jepang menggunakan pola Subjek S Objek O Predikat P disingkat menjadi SOP, sedangkan struktur kalimat bahasa Indonesia menggunakan pola Subjek S Predikat P Objek O disingkat menjadi SPO. Penelitian ini berfokus terhadap kata benda bahasa Indonesia dan bahasa Jepang yang dianalisis dengan cara membandingkan dari segi bentuk kata benda kedua bahasa tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kontrastif dimana unsur lingual dari kedua bahasa yang diteliti dikontraskan dan ditarik kesimpulan sebagai hasil akhir dari penelitian ini. Hasil penelitian adalah bahwa unsur kata benda dalam bahasa Jepang subjek, objek ditentukan oleh partikel seperti WA, O, dan lainnya. Sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak ada sistem gramatikal pengikut kata benda tersebut. Unsur kata benda dalam bahasa Indonesia ditentukan oleh urutan kata dalam kalimat. Persamaan kata benda bahasa Indonesia dan bahasa Jepang adalah sama-sama menduduki fungsi subjek, objek yang mengacu nama orang, tempat dan sebagainya. Kata kunci kata benda bahasa Indonesia, kata benda bahasa Jepang, kontrastifABSTRACT Language is an important part in social life and socializing, whenever and wherever a person is, the language is very important because without language human cannot interact and understand each other, a relationship is not going to exist between human beings if there is no language. Today, Japanese as a foreign language is in great demand by the people of Indonesia, whether students or anyone who is interested in Japanese. In a further interest, the Japanese language is studied as a Lensa Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya p-ISSN 2086-6100 Volume 7 Nomor 2 e-ISSN 2503-328X 125 science language used to study in Japan or as an introduction to the language of the Japanese companies that are outside of Japan. So, one way to understand the Japanese way of thinking is to communicate using Japanese. The concept of grammatical Japanese is much different from the Indonesian, for example, the structure of Japanese sentence using the pattern of subject S the object O predicate P shortened to SOP, while the Indonesian sentence structure uses the pattern of subject S predicate P objects O shortened to SPO, Japanese is also familiar with change of verbs that is not familiar in Indonesian. This study focuses on analyzing Indonesian and Japanese nouns by comparing the terms of the noun form of both languages. This study uses lingual contrastive analysis in which the elements of the two languages studied and were drawn conclusions as the final outcome of this study. The research result is that elements in Japanese noun subject, object are determined by particles such as WA, O, and more. While in the Indonesian language there is no word following grammatical system of the object. Elements of noun in Indonesian are determined by the order of words in a sentence. Indonesian and Japanese nouns are equally occupying the function of the subject and the object, which refer to names of people, places, etc. Keywords Indonesian nouns, Japanese nouns, contrastive PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan sebagai sarana interaksi dalam terjalinnya sebuah komunikasi. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa lisan maupun bahasa tulis yang tujuannya untuk menyampaikan ide, pikiran, hasrat ataupun keinginan kepada orang lain. Dalam bahasa lisan, suatu ide, pikiran atau keinginan disampaikan secara langsung dengan cara diucapkan dan dengan bantuan udara pernapasan. Menurut Cahyono 1995 6 pada teori „ta-ta‟dituliskan bahwa bahasa lisan bermula dari peniruan gerakan dan isyarat tubuh secara verbal, berhubungan dengan mulut dan lidah sehingga mendorong orang untuk berbicara. Sedangkan bahasa tulis, ditulis dengan menggunakan sistem tulisan. Bahasa merupakan bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat serta bersosialisasi, kapanpun dan dimanapun seseorang berada, bahasa menjadi sesuatu yang sangat penting karena tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi dan mengerti budaya satu sama lain, selain itu suatu hubungan juga tidak akan tercipta diantara manusia bila tidak adanya suatu bahasa. Bahasa juga dapat diartikan sebagai sistem lambang bunyi arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,berinteraksi dan mengidentifikasikan diri KBBI, 2008 88. Dewasa ini bahasa Jepang menjadi bahasa asing yang banyak diminati oleh orang Indonesia, baik pelajar, mahasiswa atau siapa saja yang memang tertarik dengan bahasa Jepang. Dalam kepentingan selanjutnya, bahasa Jepang dipelajari sebagai ilmu bahasa yang digunakan untuk studi di Jepang atau sebagai pengantar bahasa pada perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di luar negara Jepang. Jadi untuk memahami jalan pikiran orang Jepang salah satunya adalah dengan cara berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang. Tetapi ternyata memang tidak mudah memahami Lensa Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya p-ISSN 2086-6100 Volume 7 Nomor 2 e-ISSN 2503-328X 126 tataran bahasa Jepang karena banyak sekali ungkapan – ungkapan untuk menyatakan suatu kondisi yang sama. Konsep ketatabahasaan bahasa Jepang berbeda jauh dengan bahasa Indonesia, misalnya bentuk struktur kalimat bahasa Jepang menggunakan pola Subjek S Objek O Predikat P disingkat menjadi SOP, sedangkan struktur kalimat bahasa Indonesia menggunakan pola Subjek S Predikat P Objek O disingkat menjadi SPO, bahasa Jepang juga mengenal pola perubahan kata benda yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman tentang aturan atau kaidah – kaidah yang terdapat pada bahasa tersebut dan kesabaran dalam mempelajarinya. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan suatu bahasa yang komunikatif. Penulis sebagai pengajar bahasa Jepang ingin lebih mendalami bahasa Jepang dan merasa tertarik untuk membahas salah satu sub bagian dari kelas kata antara bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang serta mencoba untuk membandingkannya. Adapun bagian yang ingin penulis bandingkan adalah kata benda bahasa Indonesia dengan kata benda bahasa Jepang atau yang sering disebut meishi dan mencoba membahas perbedaan antara keduanya. Keraf menjelaskan bahwa kata benda adalah segala kata yang dapat diterangkan atau diperluas dengan yang + kata sifat; contoh Ibu yang baik. Di samping itu kata benda juga berarti segala kata yang mengandung morfem terikat ke-an, pe-an, pe-, -en, ke-; contoh ke-budayaan, pelaku, makanan, peraturan. Sedangkan kata benda dalam bahasa Jepang atau yang biasa disebut meishi adalah kelas kata dari segala benda dan segala hal yang telah dibendakan, seperti nama binatang, nama tempat, nama waktu, hal abstrak, dan sebagainya Saputra, 2015 101. Meishi dalam bahasa Jepang dibagi kedalam 5 kelompok, yaitu koyuu meishi, daimeishi, futsuumeishi, keishikimeishi dan suushi, yang masing-masing jenis kata tersebut terdapat kosakata nomina yang sudah dikelompokkan berdasarkan fungsinya Sudjianto, 2010 14-15. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas maka ada beberapa persoalan pokok yang dapat dijadikan rumusan masalah yaitu 1. Bagaimana bentuk kata benda dalam bahasa Indonesia? 2. Bagaimana bentuk kata benda dalam bahasa Jepang? 3. Apa saja perbedaan dan persamaan diantara bentuk kata benda dalam bahasa Indonesia dan Jepang? TINJAUAN PUSTAKA Konsep ketatabahasaan bahasa Jepang berbeda jauh dengan bahasa Indonesia, misalnya bentuk struktur kalimat bahasa Jepang menggunakan pola Subjek S Objek O Predikat P disingkat menjadi SOP, sedangkan struktur kalimat bahasa Indonesia menggunakan pola Subjek S Predikat P Objek O disingkat menjadi SPO, bahasa Jepang juga mengenal pola perubahan kata benda yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman tentang aturan atau kaidah – Lensa Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya p-ISSN 2086-6100 Volume 7 Nomor 2 e-ISSN 2503-328X 127 kaidah yang terdapat pada bahasa tersebut dan kesabaran dalam mempelajarinya. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan suatu bahasa yang komunikatif. Penulis sebagai pengajar bahasa Jepang ingin lebih mendalami bahasa Jepang dan merasa tertarik untuk membahas salah satu sub bagian dari kelas kata antara bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang serta mencoba untuk membandingkannya. Adapun bagian yang ingin penulis bandingkan adalah kata benda bahasa Indonesia dengan kata benda bahasa Jepang atau yang sering disebut meishi dan mencoba membahas perbedaan antara keduanya. Kata benda adalah segala kata yang dapat diterangkan atau diperluas dengan yang+kata sifat contah Ibu yang baik. Di samping itu segala kata yang mengandung morfem terikat ke-an, pe-an, pe-, -en, ke-. Contoh ke-budayaan, pelaku, makanan, peraturan. Sedangkan kata benda dalam bahasa Jepang atau yang biasa disebut meishi adalah kelas kata dari segala benda dan segala hal yang telah dibendakan, seperti nama binatang, nama tempat, nama waktu, hal abstrak, dan sebagainya Saputra, 2015 101. Meishi dalam bahasa Jepang dibagi kedalam 5 kelompok, yaitu koyuu meishi, daimeishi, futsuumeishi, keishikimeishi dan suushi, yang masing-masing jenis kata tersebut terdapat kosakata nomina yang sudah dikelompokkan berdasarkan fungsinya Sudjianto, 2010 14-15. METODE Penelitian ini dilakukan dengan mencari sumber teori mengenai kata benda bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Jepang. Metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif analisis. Penulis menggunakan sumber penelitian yang berasal dari karya tulisan seperti buku, skripsi, jurnal dan internet. Pertama-tama penulis mengumpulkan teori dan menyeleksinya sesuai dengan tingkat relevansinya dengan topik yang diteliti. Selanjutnya penulis akan mendeskripsikan dan menganalisa kata benda yang terdapat dalam kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Data dari hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis konstratif yang berguna untukmenemukan persamaan dan perbedaan antara dua bahasa tersebut dalam kaitan dengan bentuk dan fungsi. Menurut Tarigan 20097 analisis kontrastif memiliki lima langkah, yaitu 1 mengumpulkan data, yaitu dua bahasa yang akan dianalisis, 2 mengidentifikasi dan mengklasifikasi perbedaan dan persamaan dua bahasa tersebut, 3 memprediksi kesalahan dan kesulitan belajar, 4 mengevaluasi kesalahan, dan 5 menyiapkan bahan pengajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN Kata Benda Bahasa Indonesia Kata benda disebut juga denga nomina seperti kata bintang, perbintangan, amal, amalan, raja, kerajaan, catur, dan pecaturan, yakni kata yang umumnya Lensa Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya p-ISSN 2086-6100 Volume 7 Nomor 2 e-ISSN 2503-328X 128 menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap dalam klausa, fungsi induk, pewatas, atau poros dalam frasa, berpenanda bentuk –an, ke-…-an, per-…-an, dan mengungkap makna „kesatuan bernyawa‟, „kesatuan tak bernyawa, „konkret‟ atau „abstrak‟. 1. Kata Benda dan Fungsinya Kata benda menduduki fungsi dalam klausa, kalimat atau frasa. Dalam kalimat atau klausa fungsi umum yang biasa diduduki kata benda adalah fungsi subjek S dan fungsi O. a. Kata Benda sebagai Subjek Berikut ini contoh dari kata benda sebagai subjek. Kata yang berfungsi subjek dicetak miring. - Pemain sepak bola itu sudah kelelahan. - Tebakannya benar. - Ibunya sudah bekerja seharian. Pada umumnya subjek berada di depan meskipun kadang-kadang didahului oleh keterangan. - Tiba-tiba Adik jatuh ke kali. - Pada suatu hari seekor harimau memangsa Sang Kancil. - Barangkali tebakannya benar. b. Kata Benda sebagai Objek Berikut ini contoh dari kata benda sebagai objek. Kata yang berfungsi subjek dicetak miring. - Maria menulis puisi. - Sang Kancil mengelabui Sang Buaya. - Mahasiswa mengibarkan Sang Saka. Kata benda sebagai objek terdapat di belakang kata kerja tertentu yang disebit kata kerja transitif seperti membuat, melemparkan, melakukan, menyanyikan. c. Kata Benda sebagai Pelengkap Kata benda yang berada di belakang kata intransitif seperti bertemu, bernama, merupakan, menjadikan, dan terkena tidak menduduki fungsi objek tetapi berfungsi pelengkap. Dalam contoh-contoh berikut kata yang berfungsi sebagai pelengkap dicetak miring. Lensa Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya p-ISSN 2086-6100 Volume 7 Nomor 2 e-ISSN 2503-328X 129 - Perusahaan itu berganti nama. - Banyak wilayah terkena musibah. - Indonesia berlandaskan hukum. d. Kata Benda sebagai Predikat Dalam bahasa Indonesia fungsi predikat tidak hanya dinyatakan dengan kata kerja. Kata benda dan kata sifat pun dapat menduduki fungsi predikat. Berikut ini beberap contoh kata benda yang menduduki fungsi predikat. Dalam contoh-contoh berikut kata yang berfungsi sebagai predikat dicetak miring. - Nama saya Udin. - Yang diincar Indonesia. - Tempat lahir saya Padang. e. Kata Benda sebagai Induk Frasa Kata benda dapat berfungsi sebagai induk sebuah frasa. Artinya, kata benda tersebut merupakan bagian inti yang menandai frasa yang bersangkutan. Dalam contoh-contoh berikut kata yang berfungsi sebagai induk frasa dicetak miring. - daftar minuman - surat edaran - hidangan lezat 2. Kata Benda dan Bentuknya Berdasarkan bentuknya kata benda dibagi menjadi dua kelompok kata benda yang tidak berpenanda bentuk, misalnya awan, bumi, daun, gunung, adalah kata benda yang tidak berimbuhan. Kata benda yang berpenanda bentuk, misalnya aturan, peraturan, dan keamanan dikenal senagai kata benda dari imbuhan yang ada pada kata itu. a. Kata Benda Tidak berpenanda Kata seperti awan kita ketahui sebagai kata benda antara lain karena posisinya dalam kalimat, misalnya Awan berarak di langit, Matahari tertutup awan, Awan itu menyerupai raksasa. Pada kalimat pertama awan berfungsi sebagai subjek S. pada kalimat kedua awan berfungsi sebagai pelengkap. Pada kalimat ketiga awan berfungsi sebagai awan diikuti kata tunjuk itu. b. Kata Benda Tidak berpenanda Ada sejumlah imbuhan yang jika dibubuhkan atau ditambahkan pada kata dasar akan menyebabkan bentukan yang terjadi berjenis kata benda. Imbuhan itu adalah per-, pe-, ke-, -an, ter-, ke-…-an, per-…-an, dan pe-…-an. Lensa Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya p-ISSN 2086-6100 Volume 7 Nomor 2 e-ISSN 2503-328X 130 i. Awalan per- sebagai Penanda Kata Benda Penambahan awalan per- kepada kata dasar membentuk kata benda. Kebanyakan kata benda bentukan seperti ini dalam maknanya berkaitan dengan kata kerja berawalan ber- pedagang- berdagang, petinju – bertinju, pemain-bermain, pelari-berlari, dan seterusnya. Contoh sebagai berikut. 1 Kata dasar berupa kata kerja - Ini pesuruh kantor kami. - Ramang adalah pemain bola. - Serengat adalah mantan pelari 100m. 2 Kata dasar berupa kata sifat - Para petinggi di departemen itu sangat memperhatikan karyawannya. - Hama perusak tanaman padi itu sukar dibasmi. - Adikku seorang periang. 3 Kata dasar kata benda - Suku-suku itu hidup sebagai peladang berpindah. - Ayahku seorang petani kecil. - Beberapa orang petinju Indonesia pernah menjadi juara dunia. ii. Awalan pe- sebagai Penanda Kata Benda Awalan ini bergabung dengan kata dasar dari beberapa jenis kata membentuk kata benda. Umumnya kata benda yang dihasil dala pembentukan itu berkaitan maknanya dengan kata berawal me-, me-…-kan, me-…-i, penyejuk-menyejukan. 1 Kata dasar berupa kata kerja - Stadion Utama menggunakan mesin pemotong rumput yang canggih. - Pengurus harian perkumpulan itu berkantordi sebelah kantor Camat. - Para penanam tebu mengharap panen yang bagus tahun ini. 2 Kata dasar berupa kata sifat - Pendingin udara tidak boleh menggunakan gas Freon. - Pemanas air ini menggunakan tenaga panas matahari. - Campuran penguat semen itu dijual dalam kemasan plastik. 3 Kata dasar berupa kata benda - Profesor Watuseke menjadi pengarah seminar. - Para pengguna barang terlarang perlu mendapat perhatian lebih serius. Lensa Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya p-ISSN 2086-6100 Volume 7 Nomor 2 e-ISSN 2503-328X 131 - Pemilik hak cipta buku ini Pusat Bahasa iii. Akhiran –an sebagai Penanda Kata Benda Penambahan akhiran –an pada kata dasar atur, turun, buat, pukul, pilih membentuk kata benda aturan, turunan, buatan, pukulan, dan pilihan. Penambahan akhiran –an pada kata dasar bulat, lapang, santu, tegang, dan unggul membentuk kata benda bulatan, lapangan, santunan, teganggan, dan unggulan. Penambahan akhiran –an pada kata dasar kata jaring, batua, alun, laut, darat membentuk kata benda baru jaringan, batuan, alunan, lautan dan daratan. iv. Awalan ter- sebagai Penanda Kata Benda Dalam bahasa Indonesia terdapat kata benda yang bertanda ter- jumlah kata benda seperti itu terbatas. Seperti contoh berikut ini. - Terdakwa dalam perkara penipuan itu mengaku bersalah. - Seorang pejabat dijadikan tertuduh dalam perkara penyuapan. - Para tersangka didampingi lima orang pengacara. v. Apitan ke-…-an sebagai Penanda Kata Benda Apitan adalah imbuhan yang dibubuhkan secara serentak di depan dan di belakang kata dasar. Penanda kata benda ke-…-an dapat dibubuhkan kepada kata dasar yang jenis katanya berbeda-beda seperti contoh berikut ini. 1 Kata dasar berupa kata kerja - Keadaan cuaca akhir-akhir ini memerlukan kewaspadaan. - Kami sedang menunggu kedatangan Pak Camat. - Kedudukan Ansar dalam organinisasi itu cukup tinggi. 2 Kata dasar berupa kata sifat - Keelokan putrid itu membuat Markus Antonius mabuk kepayang. - Sesudah kemalasan datanglah kemiskinan. - Narkoba hanya memberikan kesenangan sesaat. 3 Kata dasar berupa kata benda - Istilah kekerabatan berbeda menurut bahasa penuturnya. - Anggota keluarga kerajaan termasuk golongan bangsawan. 4 Kata dasar berupa kata keterangan - Anak-anak itu memperagakan kebolehan mereka masing-masing. - Ada kemungkinan bahwa subsidi pemerintah akan dikurangi. Lensa Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya p-ISSN 2086-6100 Volume 7 Nomor 2 e-ISSN 2503-328X 132 3. Beberapa Kata Penanda Kata Benda Kata benda juga dikenal melalui beberapa kata di depan atau di belakangnya. Misalnya, kata para dalam rangkaian para sahabat, para santri, para nelayan, para guru. Kata para menunjukan jumlah yang lebih dari satu. Kata para hanya diiukuti kata benda yang mempunyai makna manusi atau makhluk halus. Tidak dapat diikuti kata yang melambangkan binatang atau benda yang tidak melambangkan manusia maupun binatang. a. Bukan sebagai Pengingkar Kata Benda Kata bukan umumnya diikuti kata benda, jadi kehadiran kata pengingkar ini dapat dipakai sebagai pengenal kata benda juga. Contoh sebagai berikut. - Namanya Wilson, tetapi dia bukan orang asing. - Martina yang ini bukan petenis. - Kami memerlukan solusi, bukan kolusi. b. Kata Bilangan sebagai Penanda Kata Benda Kata bilangan bilangan juga dapat menjadi penanda kehadiran kata benda. Contoh sebagai berikut. - Harga cabai merah pernah mencapai dua puluh ribu rupiah sekilo. - Pertemuan itu tidak berhasil membuat satu keputusan pun. - Waktunya tinggal beberapa menit lagi 4. Kata Benda dan Maknanya Penggolongan kata benda berdasarkan maknanya merupakan sesuatu yang rumit. Kelas kata benda adalah kelas terbuka. Artinya jumlah kata benda dapat bertambah terus. Setiap ada penemuan, benda, produk, gagasan, dan tempat baru biasanya ada kata baru yang melambangkannya. Menurut ranah yang menggambarkan kesatuan, kata benda dapat dibedakan menjadi dua kesatuan berdasarkan penggambaran kepemilikan nyawa kata benda bernyawa dan kata benda tidak bernyawa. Kata benda dapat juga dibagi berdasarkan pengindraan menjadi kata benda konkret seperti rumah, sungai, bulan, mawar, yang menggambarkan kesatuan yang dapat ditangkap dengan pengindraan dan kata benda abstrak seperti, pendapat, keinginan, kepuasan, tugas, yang menggambarkan kesatuan yang tidak dapat ditangkap dengan pancaindra. Kata Benda Bahasa Jepang Kata benda adalah kelas kata dari segala benda dan segalah hal yang telah dibendakan Saputra, 2015101. Tanimori 2012 82 Noun is refer to people, things, and concept, and can be place in the subject or object position of a sentence or can be followed by particles. Lensa Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya p-ISSN 2086-6100 Volume 7 Nomor 2 e-ISSN 2503-328X 133 Berikut ini adalah contoh kata benda, antara lain 1 Watashi, 2 Yamamoto, 3 Neko, 4 Oosaka, 5 Toire, 6 Ai, dan 7 Houhou. 1. Jenis-jenis Kata benda Bahasa Jepang Tanimori 2012 82 menjelaskan kata benda dalam bahasa Jepang dapat menjadi sebuah kalimat yang utuh jika dilengkapi menjadi sebuah kalimat yang utuh jika dilengkapi dengan kata-kata lainnya, seperti kata kerja, kata sifat, keterangan, dan partikel. Tidak hanya itu, kata benda dapat digunakan dalam kalimat bentuk positif, negative dan interogatif. Adapun jenis-jenis kata benda yaitu a. Futshuu Meishi Futshuu meishi adalah kata benda umum. Seperti menyebutkan barang, peristiwa, Boushi topi, Yama gunung, Jitensha sepeda, Matsuri festival, dll. b. Koyuu Meishi Koyuu Meishi adalah kata benda khusus. Seperti nama orang, nama daerah, Yamada san Furansu Perancis, Asahi nama sebuah koran, dll. - Watashi wa Yamada desu. Kochira wa Tanaka san desu. - Shanhai to Nyunyoku ni ikimasu. c. Keishiki Meishi Adalah kata benda yang tidak memiliki arti yang koto, mono, hazu, hodo, wake, bakari, mama, kurai, dll. d. Suushi Suushi adalah kata benda sistem perhitungan. Contoh Hachi delapan, Hitotsu satu buah, Sannin tiga orang, Gomai lima lembar, Ichiban nomor satu, Rokudai enam buah benda bermesin, dll. e. Daimeishi Daimeishi adalah kata benda sebagai kata ganti. Contoh Watashi saya, Kanojo dia pr., Kore ini, Sochira sebelah situ, dll. - Kono neko wa kawaii desu ne. - Gakusei ga futari kimashita - Soto o sokoshi kudasai. Lensa Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya p-ISSN 2086-6100 Volume 7 Nomor 2 e-ISSN 2503-328X 134 2. Kata Benda yang Berasal Dari Kata Kerja Beberapa kata kerja berfungsi sebagai kata benda. Contoh, kata kerja hajimeru menjadi hajime, nomi-sugiru menjadi nomi-sugi yang berfungsi sebagai kata benda. Contoh dalam kalimat sebagai berikut. - Iki wa basu de kaeri wa takushi desu - Umare wa doko desu ka - Tasuke wa irimasen 3. Kata Benda yang Berasal Dari Kata Sifat Beberapa kata sifat diikuti oleh kata sifat –sa atau – mi dapat menjadi sebagai kata benda. Berikut contoh perubahan kata sifat menjadi kata benda. Kata sifat Kata benda akai aka fukai fukasa shiroi shiro takai takasa tanoshii tanoshimi 4. Kalimat Positif Kalimat positif dibagi menjadi dua bagian,yaitu positif sekarang dan positif kalimat positif sekarang + - Watasiwa wa Mira desu. - Joko-san wa gakusei desu. - Asoko wa uketsuke desu. Selanjutnya contoh kalimat positif lampau + - Watashi wa koukousei deshita. - Sengetsu wa natsuyasumi deshita. - Asoko wa uketsuke deshita. 5. Kalimat Negatif Kalimat negatif dibagi menjadi dua bagian ,yaitu negatif sekarang dan negatif lampau. Contoh kalimat negatif sekarang - - Watashi wa Mira dewa arimasen. - Joko- san wa gakusei ja arimasen - Asoko wa uketsuke dewa arimasen. Lensa Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya p-ISSN 2086-6100 Volume 7 Nomor 2 e-ISSN 2503-328X 135 Selanjutnya contoh kalimat negatif lampau - - Watashi wa koukousei dewa arimasen deshita. - Sengetsu wa natsuyasumi ja arimasen deshita. - Asoko wa uketsuke dewa arimasen deshita. 6. Kalimat Integrogatif Kalimat Interogratif dibagi menjadi dua bagian,yaitu interogratif sekarang dan interogratif lampau. Contoh kalimat Interogratif sekarang + - Anata wa Mira-san desuka ? - Joko-san wa gakusei desuka ? - Asoko wa uketsuke desuka ? Selanjutnya contoh kalimat interogratif lampau - - Anata wa koukousei deshitaka ? - Sengetsu wa natsuyasumi deshitaka ? - Asoko wa uketsuke deshitaka ? Perbandingan Kata Benda dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang Dalam bahasa Jepang kata kerja dibagi kedalam 4 bagian 1 daimeishi, 2 futsuumeishi, 3 keishikimeishi, 4 koyuu meishi, 5 dan suushi. Koyuu meishi adalah kata benda nama orang atau tempat yang selalu diikuti dengan –san atau –sama. Unsur kata benda dalam bahasa Jepang subjek, obejek ditentukan oleh partikel seperti WA, O, dan lainnya. Sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak ada sistem gramatikal pengikut kata benda tersebut. Unsur kata benda dalam bahasa Indonesia ditentukan oleh urutan kata dalam kalimat dalam bahasa Jepang SPO sedangkan dalam kalimat bahasa Indonesia SOP. Persamaan kata benda bahasaIndonesia dan bahasa Jepang adalah sama-sama menduduki fungsi subjek, objek yang mengacu nama orang, tempat dan sebagainya. Kata benda bahasa Indonesia dan bahasa Jepang dapat menjadi sebuah kalimat yang utuh apabila dilengkapi dengan kata yang lainnya seperti kata sifat, kata keterangan, dan partikel. KESIMPULAN Dari analisis kontrastif antara kata benda bahasa Jepang dengan kata benda bahasa Indonesia diatas dapat diambil kesimpulan kata benda dalam bahasa Indonesia disebut juga denga nomina seperti kata bintang, perbintangan, amal, amalan, raja, kerajaan, catur, dan pecaturan, yakni kata yang umumnya menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap dalam klausa, fungsi induk, pewatas, atau poros dalam frasa, berpenanda bentuk –an, ke-…-an, per-…-an, dan mengungkap makna „kesatuan bernyawa‟, „kesatuan tak bernyawa, „konkret‟ atau „abstrak‟. Sedangkan Lensa Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya p-ISSN 2086-6100 Volume 7 Nomor 2 e-ISSN 2503-328X 136 dalam bahasa Jepang noun is refer to people, things, and concept, and can be place in the subject or object position of a sentence or can be followed by particles. Struktur kalimat dalam kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Jepang berlawanan, yaitu bahasa Jepang berpola S O P dan bahasa Indonesia berpola S P O. Dalam bahasa Indonesia kata benda dibagi ke dalam 2 bagian; 1 kata benda dan fungsinya yaitu berupa kata benda yang menyebutkan fungsi dari masing-masing kata seperti S subjek, P predikat, O objek, dan Pel pelengkap, 2 kata benda dan bentuknya yaitu kata benda yang yang tidak berpenanda dan kata benda berpenanda. Dalam bahasa Jepang kata kerja dibagi kedalam 4 bagian 1 daimeishi, 2 futsuumeishi, 3 keishikimeishi, 4 koyuu meishi, 5 dan suushi. Unsur kata benda dalam bahasa Jepang subjek, objek ditentukan oleh partikel seperti wa, o, dan lainnya. Sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak ada sistem gramatikal pengikut kata benda tersebut. Unsur kata benda dalam bahasa Indonesia ditentukan oleh urutan kata dalam kalimat. Pola kalimat dalam bahasa Jepang SPO sedangkan dalam kalimat bahasa Indonesia SOP. Persamaan kata benda bahasa Indonesia dan bahasa Jepang adalah sama-sama menduduki fungsi subjek, objek yang mengacu nama orang, tempat dan sebagainya. Kata benda bahasa Indonesia dan bahasa Jepang dapat menjadi sebuah kalimat yang utuh apabila dilengkapi dengan kata yang lainnya seperti kata sifat, kata keterangan, dan partikel. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Arifin, Zaenal dan Junaiyah. 2007. Morfologi Bentuk, Makna, dan Fungsi. Jakarta PT Grasindo. Badudu, 1992. Cakrawala Bahasa Indonesia II. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Bleiler. Everett F. 1993. Basic Japanese Grammar. Tokyo Tutle Publishing. Cahyono, Bambang Yudi. 1995. Kristal-kristal Ilmu Bahasa. Surabaya Airlangga University Press. Dahidi, Ahmad. “Kelas Kata dalam Bahasa Jepang,” diunduh 11 Februari 2017 dari Direktori. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama. Efendi, dkk. 2015. Tata Bahasa Dasar Bahasa Indonesia. Bandung Remaja Rosdakarya. Keraf, Gorys. 1997. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende, Flores Penerbit Nusa Indah. Kusdiyana, Eman. 2002. “Kontrastif antara Bahasa Jepang dengan Bahasa Indonesia Ditinjau dari Segi Preposisi”. Jurnal USU. Masuoka, Takubo 1992. Kiso Nihongo Bunpou – kaiteiban. Kuroshio. Saputra, Aditya dan Wipriyanto. 2016. Jago Kuasai Bahasa Jepang. Yogyakarta Pustaka Baru Press Sudjianto. 2010. Metode Pembelajaran Bahasa Jepang. Bekasi Kesaint Blanc. Lensa Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya p-ISSN 2086-6100 Volume 7 Nomor 2 e-ISSN 2503-328X 137 Sukini. 2010. Sintaksis sebuah Panduan Praktis. Surakarta Yuma Pustaka. Sutrisno, Hadi. 1993. Metodologi Research. Yogyakarta Andi. Tanimori, Masahiro. 2012. Essential Japanese Grammar. Tokyo Tutle Publishing. Tarigan, Henri Guntur. 1990. Pengajaran Pragmatik. Bandung Angkasa. Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 2009. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung Angkasa. ... Likewise, in the language system, the form of symbols and sounds are commonly called utterance sounds or language sounds. Language is the most important part in social life and socializing, whenever and wherever a person is, language becomes something very important because without language humans cannot interact and understand each other's culture, besides that a relationship will not be created between humans if not there is a language [1] [2]. The symbol of a language states the meaning or concept of the language itself. ...Heny SulistyowatiAgung Kesna Mahatmaharti Tasnim LubisThe morphology process in forming the words needs a formation component or element of words, an affixation process, a reduplication process, and a composition process. Composition is combining two or more words that create a new meaning. The problem focus of this research was basic composition in narrative passages with basic forms of nouns and adjectives. The method used in this research was the descriptive qualitative method. The researcher used this descriptive qualitative method to describe the basic composition form and affixed composition objectively. The data source used in this research was narrative passage research on the origins of the Jombang Regency. Data were in the form of Indonesian language composition. The research found categories of basic noun composition forms such as N+N and N+Adj. The form of the adjective basic composition category found is Adj + V and Adj + Adj.... Noun is the name of thing Adil, 2018;Dukuh & Dancer, 2022;Imran et al., 2009;Kartika, 2017;Oramas et al., 2016;Sukamto & Widyantoro, 2009. As names of things, nouns are classified and defined into several types Lehmann, 2002;V-raising et al., 2007. ... Magdalena MarpaungM HumABSTRACT Digitalization enhances the use of language either interactionally or transactionally. One of the languages used that enhances dramatically is in the process of online shopping from sellers to buyers in virtual stores, and one of the realizations is in naming the products which are in the form of noun phrases. Theoretically, noun phrases are structured by head + modifiers pre and post-modifiers. The focuses of this study are to discover the 1 structures, 2 composition, and 3 meaning of noun phrases as product names. The data are 10 product names taken from Tokopedia and limited by types of woman’s needs/ cosmetics. The data analysis discovers the structures of product names in head + modifiers; 9 of them are in the structure of “pre-modifiers + head” while 3 of them are completed with post modifiers or in the structure of “pre-modifier + head + post modifier”, and 1 of the product name is structured in “head + post modifier”. Due to their composition, it is also found that the 10 product names are initiated by a proper noun or the brand of the products and composed various by the existence of adjective, noun, present and past participle, and article or determiner. The three post-modifiers informed the size of the products. 3 Due to the meaning of the product names, the virtual stores implicitly give as much information as possible in the name of the products including their brands, quality, benefits, and size, in order to attract buyers. Keywords Noun phrase, head, modifiers ABSTRAK Era digital telah meningkatkan kreatifitas penggunaan Bahasa yang salah satu diantaranya adalah pada proses jual beli secara virtual di banyak e-commerce seperti Tokopedia, Lazada, dll. yang terlihat jelas dalam hal penamaan produk yang dijual yaitu dengan urutan kata yang panjang dan variatif. Studi ini bertujuan untuk melihat secara mendalam tentang 1 struktur, 2 komposisi, dan 3 tujuan dari penamaan produk yang dijual secara virtual oleh para pelaku toko virtual. Studi ini adalah sebuah studi yang bertujuan mendeskripsikan ketiga hal diatas secara mendalam yang dilaksanakan dengan instrument observasi. Data dalam studi ini adalah 10 nama produk yang diambil dari toko virtual Tokopedia dan dibatasi hanya pada produk kebutuhan Wanita. Berdasarkan data analisis ditemukan bahwa nama produk dibuat dengan struktur inti + keterangan diataranya 9 nama produk dengan struktur keterangan + inti, dan 1 diantaranya memiliki struktur inti + keterangan, diantara 9 nama produk dengan struktur keterangan + inti, 3 diantaranya dilengkapi dengan keterangan setelah inti, atau dengan struktur keterangan + inti + keterangan. Data analisis juga menunjukkan komposisi kata pada nama produk, yaitu yang dominan diawali dengan merek produk dan banyak diisi dengan kata sifat dan kata benda. Akhirnya, data analisis juga menunjukkan bahwa nama produk dibuat se-informatif mungkin sehingga calon pembeli dapat memberikan gambaran lengkap produk hanya dengan melihat nama produknya saja. Kata kunci Frase Kata Benda, inti frase, keterangan... Bahasa juga adalah kemampuan yang dimiliki oleh manusia yang digunakan untuk berkomunikasi dan menyampaikan pesan orang lain, baik itu dengan ucapan maupun gerakan karena bahasa sarana berkomunikasi bagi manusia Syahrial, dkk., 2015. Sementara itu, bahasa merupakan salah satu dari unsur kebudayaan sebagai alat komunikasi yang sangat efektif dalam menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang lain Kartika 2017. Manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi antara sesama manusia untuk memberikan informasi tentang sesuatu. ...... Pronomina atau kata ganti adalah jeniskata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Kartika, 2017 dan Saleh & Baharman, 2016. Contohnya adalah saya, kapan, dan -nya. ...Deri Wan MintoRica AzwarPenelitian ini dilatarbekangi oleh media televisi yang mempunyai fungsi ideologis dapat menentukan kepentingan dan perspektifdan pemikiran tertentu, terutama peristiwa UU Omnibus Low Cipta Kerja yang begitu menguat dalam perpolitikan di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan kata ganti terhadap keberpihakan penutur dalam acara Mata Najwa di Trans7 tentang UU Omnibus Low Cipta Kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data berupa tuturan pewara di dalam acara Mata Najwa yang berjudul “Mereka-reka Cipta Kerja Di Balik Kejar Tayang UU Cipta Kerja”. Berdasarkan analisis data dan pembahasan disimpulkan kata ganti berjumlah 98. yang setuju perwakilan pemerintah berjumlah 37 kata ganti, dan kelompok tidak setuju berjumlah 61 kata ganti. Jumlah kata ganti kelompok “pro” yang berpihak 9 dan tidak berpihak 28 kata ganti. Selanjutnya jumlah kata ganti kelompok “kontra” yang berpihak 10 dan yang tidak berpihak berjumlah 51. Itu artinya terlihat secara jelas ideologi, karakteristik Najwa Sihab dalam hal ini bersifat terbuka, idependen dan tidak memihak kerena di kelompok pro dari 37 hanya 9 kata ganti yang memihak, dan kelompok kontra dari 61 kata ganti hanya 10 yang memihakEman KusdiyanaBahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif untuk menyampaikan gagasan, pikiran. Maksud dan tujuan kepada orang lain dan selain itu bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan. Dengan demikian seseorang memerlukan mempelajari secara mendalam atau mengadakan penelitian terhadap suatu bahasa baik bahasa yang dimiliki bahasa Indonesia maupun bahasa asing bahasa Jepang dalam aspek fonologi, morfologi, sematik atau sintaksisnya. bhsjepang-emanMorfologi Bentuk, Makna, dan FungsiZaenal ArifinDan JunaiyahArifin, Zaenal dan Junaiyah. 2007. Morfologi Bentuk, Makna, dan Fungsi. Jakarta PT Bahasa Indonesia IIJ S BaduduBadudu, 1992. Cakrawala Bahasa Indonesia II. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Bleiler. Everett F. 1993. Basic Japanese Grammar. Tokyo Tutle Ilmu BahasaBambang CahyonoYudiCahyono, Bambang Yudi. 1995. Kristal-kristal Ilmu Bahasa. Surabaya Airlangga University Kata dalam Bahasa JepangAhmad DahidiDahidi, Ahmad. "Kelas Kata dalam Bahasa Jepang," diunduh 11 Februari 2017 dari Direktori. ANG/195802281983031-AHMAD_DAHIDI/Artikel2/KELAS_KATA_DALAM_BAHASA_JEPAN Besar Bahasa IndonesiaNasional Departemen PendidikanDepartemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Bahasa Dasar Bahasa IndonesiaDkk EfendiEfendi, dkk. 2015. Tata Bahasa Dasar Bahasa Indonesia. Bandung Remaja Sebuah Pengantar Kemahiran BahasaGorys KerafKeraf, Gorys. 1997. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende, Flores Penerbit Nusa Nihongo Bunpou -kaiteibanTakubo MasuokaMasuoka, Takubo 1992. Kiso Nihongo Bunpou -kaiteiban. Kuroshio. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Percaya gak kalau Jawa dan Jepang itu sedenyut dan sealiran darah? Maksudnya, ada banyak persamaan baik dalam bahasa maupun cara pikirnya, setidaknya dalam pandanganku sebagai native Jawa yang saat ini sedang mendalami Jowo yang belajar bahasa Jepang pada awalnya pasti merasakan beberapa kemiripan antara Jepang dan Jawa ini. Misalnya, dalam hal hurufnya yang berbunyi sesuai dengan mora atau jumlah ketukan. Dalam pengajaran Bahasa Jepang tingkat awal, secara mudahnya huruf Bahasa Jepang di istilahkan dengan 「あかさたな」 "A, Ka, Sa, Ta, Na", untuk lebih memudahkan masuk dalam otak orang Jawa. karena ada kemiripan bunyi dalam huruf Bahasa Jawa "Ha Na Ca Ra Ka". Keduanya dituliskan tanpa spasi dan juga masing-masing memiliki "huruf dasar" yang kemudian ada beberapa perubahan untuk variasi bunyinya yang lain. Bedanya, huruf dalam Bahasa Jawa ini berasal dari suatu legenda "Aji saka". Sedangkan huruf kana bahasa Jepang dari huruf kanji yang dengan cara pikir antara Jawa dan Jepang ini aku tersadar, saat aku berkumpul dengan keluarga besar yang hampir semuanya orang Jawa saat mudik hari Raya tempo hari. Beberapa peristiwa yang tertangkap mata dan telingaku saat berkumpul dengan keluarga besar hal pemakaian bahasa halus dan gesture santun ini secara tidak sadar satu-satunya anak laki-lakiku menyadarkan aku kalau Jawa dan Jepang ini mirip. Maklum anak laki-laki, biasanya kasar dalam tingkah laku dan bahasa, apalagi dibesarkan dalam lingkungan Suroboyo-an. Dia meninggalkan Surabaya belum genap berusia 15 tahun. Dan semua orang, aku kira akan maklum jika dia berlaku kurang sopan dalam kacamata wong Jowo asli. Suatu saat semuanya sedang duduk santai di bawah. Anak laki-laki ku harus melewati eyang bulik, eyang Ti, pak de, dan tantenya. Sangat mengejutkan mereka semua, karena dia mengangkat salah satu tangannya di depan hidung, tanda meminta ijin untuk lewat melangkahi orang-orang yang lebih tua yang sadang leyehan duduk di bawah. Spontan eyang bulik adik ibuku berujar, “Wah hebat koe le, suwi neng Jepang kok isih eling adat Jowo”Aku sempat tertegun, anakku langsung berucap, “Tidak eyang bulik, yang saya lakukan itu ya seperti biasanya anak-anak Jepang jika ingin minta jalan untuk lewat”Ya, memang dalam adat Jepang, meminta jalan itu dinyatakan dengan bahasa tubuh mengangkat sebelah tangan di depan hidung. Sedangkan adat Jawa, menyulurkan tangan ke bawah. Baik dalam Jawa dan Jepang disertai dengan gesture sedikit membungkukan badan sedikit. Dalam bahasa Jawa disertai ucapan “nuwun sewu”, sedangkan dalam bahasa Jepang disertai ucapan ”sumimasen”Minggu lalu saat diskusi dengan teman di kampus, smsku yang aku kirim untuk anak secara tidak sengaja, sempat terbaca teman kampus. Waktu itu aku cuman tulis "iyo". Eehh... si teman cewek Jepang itu nanya, 「いよ」ってインドネシア語?日本語と似ているね "iyo" tte Indonesiago? Nihongo to niteiru ne emang itu Bahasa Indonesia? Mirip banget bahasa Jepang ya. Ya jelas ajalah si teman itu penasaran setengah mati, karena memang dalam bahasa Jepang ada 良いよii yo, yang biasa diartikan "Boleh kok, silakan" dalam ragam bahasa non formal, dalam formalnya berbunyi 良いですよii desu ragam bahasa formal dan non formal, ada juga lho kemiripan antara Bahasa Kromo, bahasa Jawa, dan 敬語keigo, ragam Bahasa Halus, bahasa Jepang, tetapi pemakaiannya berbeda, saling bertolak belakang. Katanya di antara bahasa-bahasa yang ada di Asia yang memiliki ragam Bahasa Halus, hanya bahasa Jepang yang berbeda. Untuk menentukan seseorang memakai Bahasa Halus ini baik dalam bahasa Jepang maupun Bahasa Jawa, di tentukan dengan cara mempertimbangan posisi diri dan lawannya. Dalam Bahasa Jepang jika lawanya dianggap 'orang luar', maka untuk membicarakan sesama 'orang dalam' 身内 Miuchi, dipakai 謙譲語 kenjogo Bahasa kromo inggil versi Bahasa Jepang untuk merendahkan diri. Beda akan halnya Bahasa Jawa, tidak memperdulikan yang dibicarakan itu "orang dalam" atau bukan, yang terpenting adalah orang yang dibicarakan itu lebih tua dalam usia kalender atau lebih dituakan dalam konteks status sosial masyarakat. Inilah bedanya, memang cukup membinggungkan pembelajar bahasa Jepang orang Indonesia terutama orang Jawa karena titik tolak berpikirnya adat Jawa ada hitungan weton, di Jepang juga ada lhoo, tapi jumlahnya 6, di sebut 六曜, bukan lima seperti di Jawa. Sepertinya menghitungnya juga berbeda. Kalau dalam adat Jawa ada pon, wage, kliwon, legi, pahing. Sedangkan adat Jepang ada 先勝senshou, 友引 tomobiki, 先負senbu, 赤口akakuchi, 大安 taian, 仏滅 memiliki makna yang beda. Misalnya jika akan melakukan upacara kremasi jenazah, pasti dihindari hari 友引 tomobiki, karena memiliki 'menarik teman'. Jadi harus ditunda, tetapi beda untuk menentukan hari pernikahan 友引 tomobiki, dan 大安 taian'keselamatan besar' merupakan hari baik. Juga pada saat pindahan jika harinya jatuh pada 先勝senshou, maka pindahannya dilakukan sejak pagi, karena jika lewat siang hari bukan merupakan saat yang baik, berlawanan dengan 先負senbu, pindahannya dimulai pada sore sekelumit Jawa dan Jepang yang ternyata sedenyut senadi. Pada beberapa bagian sama, tetapi karena sudut pandang beda, yang berbalik maknapun juga ada. Kalau tidak mendapatkan informasi yang cukup, pastilah akan kebolak balik memakainya. Misalnya jika pembelajar bahasa Jepang yang orang Jawa itu, suatu saat bekerja di suatu perusahaan besar Jepang dan waktu terima telpon dia membahasakan bosnya dengan Bahasa Kromo Inggil yang terinterferensi cara pikir Jawa, bisa runyam. Dalam adat Jawa, si Boss harus dituakan dan biasanya dari status sosial masyarakatnya jelas si bossnya itu lebih tinggi dari si penelpon, jadi harus memakai Kromo Inggil. Tetapi dalam bahasa Jepang, berbalik. Jadi kalau dia waktu menelpon itu memakai cara pikir Jawa, bisa-bisa dia dipecat, dianggap tidak sopan telah mencemarkan perusahaan karena tidak merendah diri terhadap lawan perusahaan lain. Suatu keharusan memakai bahasa yang merendah serendah-rendahnya karena lawannya adalah 'orang luar'. Tidak peduli kedudukan si penelpon hanyalah seorang pegawai rendahan sekalipun dalam perusahaannya. Sedangkan orang yang dibicarakan adalah Boss besarnya. Jawa dan Jepang, yang sedenyut senadi, tapi juga tak sejalur sealiran. Hanya diperlukan kesadaran untuk terus mencari sebuah informasi untuk bisa berinteraksi yang bernuah manis harmonis bagi pembelajar bahasa Jepang orang Indonesia atau pun pemerhati budaya Indonesia orang Jepang. Lihat Sosbud Selengkapnya Abstract Bahasa sebagai sarana berkomunikasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Untuk dapat menyampaikan makna kepada lawan bicara kita dapat menyampaikannya secara langsung, akan tetapi terkadang kita tidak dapat menyampaikannya secara langsung. Karena itu dalam bahasa Indonesia terdapat idiom dan dalam bahasa Jepang terdapat kanyouku untuk menyampaikan maksud secara kiasan. Tetapi pembelajar terkadang masih sering menemui adanya kesulitan dalam penggunaan idiom atau kanyouku dikarenakan kurangnya pemahaman makna idiom penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dari kanyouku medan idiom mata' dalam bahasa Indonesia sehingga dapat diketahui persamaandan perbedaaan maknanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang digunakan diperoleh dari beberapa kamus idiom bahasa Jepang dan bahasa yang diperoleh, yaitu 1 Kanyouku me dalam kalimat bahasa Jepang memiki beberapa arti, yaitu menyatakan arti perasaan, arti yangberhubungan dengan badan, watak, dan sikap, arti yang menyatakan perbuatan dan aktifitas, arti yang menyatkan nilai dan keadaan, arti yang berhubungan dengan masyarakat, kebudayaan, dan kehidupan. 2 Jenis idiom penuh dan idiom sebagian ditemukan pada idiom bahasa Indonesia yang menggunakan kata mata'. 3 Dari beberapa kanyouku me, diantaranya memiliki persamaan dan perbedaan makna maupun arti secara harfiah dengan idiom mata'. 4 Ada kanyouku me yang memiliki persamaan arti dengan idiom mata' dan dapat diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia. Indonesia dan Jepang menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1958. Keduanya adalah dua negara Asia yang memiliki hubungan sejarah, ekonomi, dan politik. Kedua negara mengalami masa sulit dalam Perang Dunia II ketika Hindia Belanda saat itu diduduki Tentara Kekaisaran Jepang selama tiga setengah tahun. [1] Jepang adalah mitra dagang utama Indonesia. Jepang merupakan mitra ekspor terbesar Indonesia dan juga merupakan donor utama bantuan pembangunan ke Indonesia melalui Japan International Cooperation Agency. Indonesia adalah pemasok penting sumber daya alam seperti gas alam cair ke Jepang. Kedua negara tersebut merupakan anggota G20 dan APEC. Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 11 eibu ekspatriat Jepang sedangkan di Jepang terdapat sekitar 24 ribu warga negara Indonesia yang bekerja dan mengikuti pelatihan. Iklan Indonesia memiliki kedutaan besar di Tokyo dan konsulat di Osaka. Jepang memiliki kedutaan besar di Jakarta, Konsulat Jenderal di Surabaya, dan Konsulat di Medan, Denpasar, Makassar. Menurut Polling BBC World Service 2014, 70% orang Indonesia memandang pengaruh Jepang secara positif, dengan 14% menyatakan pandangan negatif, menjadikan Indonesia salah satu negara paling pro-Jepang di dunia. Ada banyak kesamaan budaya antara budaya kuno Indonesia dan Jepang. Misalnya, kuil Bali dan kuil Jepang 1 Matsuri festival Jepang sangat mirip dengan Indonesia Bali sehingga orang dapat bertanya-tanya apakah salah satunya tidak ditiru dari yang lain. Selama kremasi di Bali, jenazah diangkut di kuil portabel, mirip dengan cara orang Jepang membawa mikoshi mereka. Pemakaman di Bali sangat menyenangkan dan orang-orang mengayunkan kuil portabel di jalan-jalan dan membuat suara keras untuk menakut-nakuti roh jahat. 2. Rumah Jepang dan Bali memiliki dinding yang mengelilinginya, awalnya dimaksudkan untuk mencegah roh jahat menembus properti. 3. Baik di Jepang maupun di Indonesia dalam memilih nama nama depan sering memilih kata-kata yang melambangkan arti yang baik, sebagai doa agar anak menjadi jalan hidup yang baik. 4. Senioritas sangat penting dalam segala bidang baik di Jepang maupun di Indonesia Selain itu, di Jepang, Anda harus melepas sepatu Anda sebelum masuk ke rumah Anda atau rumah teman Anda. Dan di Indonesia, juga ada budaya yang sama. Jika Anda datang ke rumah Indonesia mana pun di negara ini, Anda diharapkan melepas sepatu Anda dan masuk ke rumah dengan sepatu Anda dianggap tidak sopan di Indonesia. Di Jepang, ketika mereka tidak setuju dengan Anda, mereka cenderung tidak akan mengatakannya di depan Anda. Kami juga melakukan hal yang sama di sini di Indonesia. Jika kami tidak setuju dengan Anda, kami juga tidak akan mengatakannya di depan Anda. Katakanlah Anda mencoba meminta seorang gadis Indonesia untuk pergi keluar dan dia tidak menginginkannya, dia tidak akan mengatakan tidak di depan Anda tetapi dia akan berkata "Saya lagi sibuk atau mungkin lain kali". Orang Jepang menggunakan isyarat untuk menunjukkan rasa hormat dengan membungkuk dan orang Indonesia juga menggunakan isyarat untuk menunjukkan rasa hormat tetapi kami tidak membungkuk seperti orang Jepang untuk menunjukkan rasa hormat kami. Ada beberapa kesamaan budaya. Saya bisa menyebutkan beberapa kesamaan antara Jawa, sebagai bagian dari Indonesia dan Jepang. - Keduanya adalah orang Mongoloid Asia. Ini bukan kesamaan budaya, keduanya bisa menjelaskan kesamaan di kedua budaya. - Kedua orang tersebut dikenal karena kesopanannya. - Kedua orang itu agak tertutup. - Kedua budaya menghindari konfrontasi, keduanya berusaha menjaga keharmonisan, dan menghindari orang lain kehilangan muka. - Kedua bahasa tersebut, yaitu bahasa Jawa dan Jepang, menggunakan sebutan kehormatan dan bahasa humilifik. - Kedua budaya itu hierarkis. - Beras memainkan peran penting dalam kedua budaya tersebut. - Kedua negara itu adalah pulau. - Orang Jawa adalah orang Austronesia, sedangkan orang Jepang mungkin memiliki populasi substrat Austronesia. Ada beberapa kata pinjaman Austronesia dalam bahasa Jepang. Pada 80 tahun yang lalu, tanggal 08 Desember 1941, Indonesia mempunyai perselisihan dengan Jepang. Perselisihan itu terjadi untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang seperti minyak bumi, timah, dan alumunium. Pada tanggal 17 Agustus 1945, kedua negara tersebut sudah membaik dan dinyatakan telah selesai. Namun, di setiap negara pastinya ada budaya yang memiliki indentitas masing-masing yang dapat dikembangkan dan dilestarikan. Untuk memperjelas berikut ini merupakan contoh budaya secara singkat antara kedua negara. Dengan keunikan yang berbeda di dalam kedua negara tersebut, pasti ada beberapa yang bisa kalian lakukan saat berkunjung bersama keluarga, teman, dan pasangan. Bisa dilihat dari berbagai sisi untuk membedakan antara kedua negara ini. Ikuti tulisan menarik Gayo Prank lainnya di sini. Keragaman budaya di dunia menjadikan bahasa satu dan yang lainnya memiliki kemiripan. Bisa jadi karena serumpun budayanya, letak negara yang berdekatan, atau bekas negara jajahan yang sama. Dari berbagai keragaman budaya dan bahasa, negara kita punya kesamaan dengan yang lainnya. Negara manakah yang memiliki bahasa mirip dengan Indonesia? Ternyata Portugis dan Tagalog termasuk di dalamnya. Berikut lima negara yang memiliki kesamaan kosa kata dengan Bahasa Indonesia. Bangsa Portugis sempat hadir di Indonesia pada awal tahun 1500an seperti yang di kutip oleh Timetoast. Datang ke Indonesia untuk berdagang karena produksi rempah-rempah Indonesia yang kaya. Bangsa Portugis sendiri secara tidak langsung juga menanamkan budaya mereka ke dalam Indonesia. Termasuk lagu jenis keroncong dan bahasa yang mereka gunakan pun memiliki beberapa kemiripan dengan Bahasa Indonesia. 1. Mentega yang berasal dari kata-kata manteiga. 2. Bendera yang berasal dari kata-kata bandeira. 3. Gereja yang berasal dari kata-kata igreja. Hal ini di kutip oleh Wow Shack, dengan Bahasa Portugis yang sudah di adaptasi ke Bahasa Indonesia ini pun menjadi bahasa yang di gunakan oleh masyarakat hingga masa kini. Kemudian ada Bahasa Tagalog yang memiliki kesamaan dengan Bahasa Indonesia. Namun persamaan Bahasa Tagalog ini bisa di karenakan oleh Bahasa Austronesian. Berdasarkan Britannica, Bahasa Austronesian adalah bahasa yang di gunakan kebanyakan di area Indonesia, Malaysia, dan Madagascar. Bahasa ini rupanya berasal dari Afrika. Dikutip dari Mastering Bahasa, kata-kata dalam Bahasa Tagalog yang mirip dengan Indonesia tak lain adalah; 1. Aku adalah Akó dalam Bahasa Tagalog. 2. Anak dalam Bahasa Indonesisa, dan Tagalog memiliki arti yang sama. 3. Bangsa adalah Bansá dalam Tagalong. 4. Takut adalah Takót. Bahasa Indonesia mungkin terdengar sangat mudah untuk di pelajari. Namun, siapa sangka Bahasa Indonesia dapat membantu kita untuk mempelajari bahasa lain dengan mudah! Baca Juga 7 YouTuber Korea Ini Fasih Berbahasa Indonesia, Wajib Ditonton! India dan Indonesia memiliki ke samaan, yaitu Ind diambil dari kata indus yang berarti pulau. Selain itu kultur Hindhu yang kental dalam India juga pernah melekat pada Indonesia. Keluarga Bahasa India adalah Dravidian, namun Bahasa Dravidian ini adalah nenek moyang Bahasa Sansekerta, dikutip oleh Britannica. Kemudian Bahasa Dravidian sendiri memiliki sub-group. Yang di gunakan di India adalah Malayalam. Bahasa Indonesia yang memiliki ke samaan dengan Bahasa India tak lain adalah. 1. Sabun 2. Kakak dalam Bahasa Indonesia, dan Kaka dalam Bahasa India. Namun ada beberapa perbedaan, seperti utara, yang dalam Bahasa India di tulis sebagai uttara. Hal ini menjadi salah satu topik YouTube milik Bahador Alast, yang membahas persamaan Bahasa Indonesia, dan Bahasa India lebih dalam! Dalam bahasa suku Maori, ada beberapa kesamaan pada Bahasa Indonesia. Hal ini di ungkapkan karena suku Maori juga menggunakan Bahasa Austronesian, dikutip oleh Britannica. Dikutip oleh News Week, bahwa Bahasa Austronesian ini juga di gunakan lebih dari 400 juta jiwa. Bahasa Indonesia yang mirip dengan bahasa orang Maori seperti yang di kutip oleh News Week dan Kiwindo, tak lain adalah; 1. Ika yang berarti ikan. 2. Rima yang berarti lima. 3. Rua berarti dua. 4. Taringa adalah telinga. Menarik bukan? Baca Juga 10 Kata Bahasa Indonesia yang Jarang Dipakai, Yakin Tahu Artinya? Baca Artikel Selengkapnya IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Semua bahasa memiliki persamaan, bisa dalam tulisan, tata bahasa, ucapan atau beberapa kata. Pada artikel ini kami akan menyajikan persamaan yang dimiliki bahasa Jepang dengan bahasa lain seperti bahasa Cina, Portugis, Inggris, Korea dan lain-lain. Saat belajar bahasa Jepang, saya perhatikan bahwa bahasa Jepang memiliki karakteristik beberapa bahasa. Hal ini dapat terjadi karena sejarah, pengaruh, impor dan bahkan secara kebetulan karena hasil dari ketidaksadaran kolektif. Apa manfaat mengetahui bahasa yang memiliki kemiripan dengan bahasa Jepang? Mungkin Anda seorang poliglot yang penasaran, atau ingin mencari bahasa yang serupa. Saya harap Anda menyukai artikel ini dan membagikannya dengan teman-teman. Kesamaan Jepang dan Cina Orang sering berpikir bahwa Jepang dan Cina adalah hal yang sama. Tidak ada kekurangan alasan, orang Jepang menggunakan sebagian besar ideogram bahasa Cina tradisional dan juga mengimpor sebagian besar kata-katanya. Tapi ini adalah satu-satunya dan sedikit kesamaan dengan bahasa Cina, karena pengucapannya, dan beberapa aturan ejaan berubah total. Satu-satunya hal yang menonjol dari ideogram adalah kesederhanaan. Bahasa Cina adalah bahasa nada, sedangkan bahasa Jepang memiliki beberapa suku kata yang telah ditentukan sebelumnya sehingga suaranya tidak berubah sama sekali. Cara berbicara orang Cina benar-benar berbeda dari bahasa Jepang. Aksara Jepang juga memiliki 2 huruf suku kata lain yang dicampur dengan ideogram yang diimpor dari Cina. Kesamaan Jepang dan Jerman Seberapa mirip bahasa Jepang dengan bahasa Jerman? Pernahkah Anda memperhatikan kata-kata besar dan rumit dari bahasa Jerman? Mereka adalah persimpangan kata-kata kecil yang membentuk orang lain, yang terkadang memiliki arti yang sangat berbeda. Seperti bahasa Jerman, bahasa Jepang adalah bahasa yang menggabungkan kata-kata untuk membentuk kata lain. Ada banyak bahasa yang mirip, tetapi bahasa Jerman adalah salah satu yang paling populer dalam hal menggabungkan kata. Seperti dalam bahasa Jerman, ketika mengacu pada hal tertentu saja dalam bahasa Jepang, kata tersebut ditulis bersama menggunakan ideogram. Baik Jerman dan Jepang menggabungkan kata-kata untuk membentuk ide-ide baru. Kadang-kadang bisa membingungkan karena bahasa Jepang tidak memiliki ruang, tetapi persamaannya terlihat, dan itu adalah salah satu hal pertama yang saya perhatikan ketika belajar bahasa Jepang. Persamaan Bahasa Jepang dengan Bahasa Isyarat Bahasa Jepang dapat disamakan dengan bahasa isyarat karena 2 alasan, pertama kesederhanaan bahasa, dan juga karena tanda-tanda yang mewakili gambar dalam pikiran, seperti halnya ideogram. Bahasa isyarat memiliki tata bahasa dan bahasa yang sederhana. Ada ribuan bahasa dengan bahasa yang sederhana, namun yang paling mirip dengan bahasa Jepang adalah bahasa isyarat. Kesamaan Jepang dan Korea Bahasa Jepang dan Korea memiliki beberapa kesamaan, seperti tata bahasa SOV subjek + objek + kata kerja, tipologi, kehormatan, kata kerja awalan, dll. Salah satu perbedaan antara bahasa Jepang dan Korea adalah bahwa tata bahasa Korea jauh lebih sulit daripada bahasa Jepang. Sekitar 40% kosakata bahasa Korea memiliki kemiripan dengan bahasa Jepang. Seperti Jepang, Korea juga dipengaruhi oleh bahasa Cina. Korea juga memiliki pengaruh pada bahasa Jepang, demikian pula Jepang juga mempengaruhi Korea dalam beberapa hal. Tulisan Korea benar-benar berbeda dari tulisan Jepang, tetapi mereka memiliki ide yang sama. Sementara Jepang menyederhanakan bahasanya dengan membuat hiragana dan katakana, Korea telah sepenuhnya menghapus ideogram dengan membuat sistem penulisannya sendiri. Kesamaan Jepang dan Portugis Bahasa Portugis memiliki banyak pengaruh pada bahasa Jepang. Orang Portugis tiba di Jepang sekitar tahun 1542-1543 dan merupakan orang Eropa pertama yang membangun arus perdagangan yang berkesinambungan dan langsung antara Jepang dan Eropa. Selama bertahun-tahun saya berspekulasi bahwa lebih dari kata Jepang dipengaruhi oleh bahasa Portugis dan bahasa Portugis. Itu sebabnya kami memiliki banyak kata yang mirip dalam kedua bahasa. Dipercaya bahwa letnan dan maru aksen yang mengubah suku kata Jepang diciptakan hanya karena Portugis asing yang tinggal di Jepang. Kata-kata seperti gelas, alkohol, kancing, timbangan, labu, jesus, tanjung, cangkir, salib, roti, dan tembakau digunakan dalam bahasa Jepang yang disesuaikan dengan aksara katakana. Baca artikel kami tentang kata-kata Portugis yang diimpor ke dalam bahasa Jepang. Kesamaan bahasa Jepang dan Inggris Seperti Portugis, Jepang memiliki banyak pengaruh dari bahasa Inggris dalam beberapa abad terakhir. Saat ini sebagian besar penemuan dan hal-hal yang muncul memiliki nama yang berasal dari bahasa Inggris. Kata-kata pinjaman dari bahasa Inggris ini disebut wasei-ego, hal serupa banyak terjadi dalam bahasa Portugis, di mana kita berbicara tentang unduhan, tagar, pembaruan, luar ruang, dan ponsel cerdas. Jika kata yang berasal dari bahasa Portugis dalam bahasa Jepang banyak, maka pengaruh bahasa Inggris jauh lebih banyak. Kata-kata seperti apartemen, lift, pakaian dalam, celana dalam, es krim, animasi, mentega, susu, asrama, gedung, komputer, meja, sopir, perkelahian, dan natal diimpor dari bahasa Inggris. Baca artikel kami tentang kata-kata bahasa Inggris yang diimpor ke bahasa Jepang. Persamaan antara Jepang dan Tupi-Guarani Entah kenapa, beberapa rumpun bahasa Tupi-Guarani memiliki kemiripan yang mencolok dengan bahasa Jepang. Kata-kata seperti dinding, hujan, gelisah dan bunga liar memiliki pengucapan yang hampir sama. Tidak cukup hanya memiliki pengucapan yang mirip, Tupi-Guarani dan bahasa Jepang memiliki kata yang mirip dengan arti yang sama atau mirip. Terkadang bukan hanya kata-katanya tetapi bahkan tata bahasa Jepangnya terlihat seperti Tupi-Guarani. Dalam bahasa Jepang ada kata ganti demonstratif tahun あの sedangkan di Tupi ada kata ganti demonstratif ke dan kerdil. Apakah kesamaan ini kebetulan atau ada beberapa perubahan dalam sejarah yang menyatukan kedua negara yang jauh ini? Baca artikel kami tentang persamaan antara Jepang dan Tupi-Guarani. Persamaan bahasa Jepang dengan bahasa Ibrani Beberapa bersikeras bahwa orang Ibrani mempengaruhi Jepang dalam beberapa cara, baik dalam sejarah maupun dalam sistem politik dan bahasa. Kami tidak akan membahas ini di sini, karena para sarjana sangat bertentangan dengan kepercayaan seperti itu. Namun, ada sedikit kesamaan antara bahasa Ibrani dan bahasa Jepang. Ini terjadi baik dalam penulisan dan pengucapan, tetapi ada penjelasan ilmiah untuk kebetulan seperti itu. Penjelasan untuk teori semacam itu adalah apa yang kita sebut ketidaksadaran kolektif. Ini terdiri dari gagasan bahwa kita semua mewarisi tren, sifat fungsional, gambar virtual, yang akan umum bagi semua manusia. Yang menjelaskan beberapa kebetulan di seluruh dunia. persamaan bahasa jepang dengan bahasa lain Selain yang disebutkan, ulama lain membuat teori yang mirip dengan bahasa Jepang dan bahasa lainnya. Ada yang mengklaim bahwa fonologi Jepang mirip dengan bahasa Austronesia seperti bahasa Kreol. Peneliti lain telah mencoba menghubungkan bahasa Jepang dengan bahasa Indo-Eropa, bahasa Dravida dan dengan bahasa Eurasia lainnya. Ada beberapa kesamaan antara bahasa Altai seperti Turki, Mongolia dan lainnya. Saya tidak menutup kemungkinan bahwa bahasa-bahasa ini saling mempengaruhi. Secara langsung, tidak langsung atau melalui ketidaksadaran kolektif. Apakah itu kamu? Apakah Anda tahu bahasa lain yang memiliki kesamaan dengan bahasa Jepang? Tinggalkan komentar Anda tentang topik ini dan bagikan dengan teman-teman!

persamaan bahasa indonesia dan jepang