SetelahAnda masuk ke dalam halaman utama e-SPT PPh 21, maka kita dapat memulai untuk melakukan pengisian SPT PPh 21. Berikut ini langkah-langkah untuk mengisi e-SPT PPh 21, yaitu: Pilih menu 'SPT' - 'Buat SPT'. Pilih 'Isi SPT' - klik pada 'Daftar Pemotongan Pajak' (1721-1) untuk pegawai tetap - pilih 'Satu Masa Pajak'.
Langkahpertama adalah menjalankan aplikasi ESPT 1771. Untuk cara instalnya bisa lihat disini dan cara menambahkan database disini. Pilih Database yang diinginkan lalu klik Ok 2. MENGISI IDENTITAS WAJIB PAJAK Masukkan NPWP Perusahaan Lengkapi Informasi Profile yang diminta seperti contoh dibawah
Jikasudah buka aplikasi eSPT PPh Pasal 23, pilih database yang telah dikoneksi melalui ODBC. Pada saat pertama kali anda akan diminta input profil terlebih dahulu, isikan saja NPWP yang diinginkan. Setting NPWP eSPT PPh 23 Input NPWP perusahaan anda. Lalu isikan profil perusahaan anda. Jika sudah tekan tombol Simpan.
PPhPasal 23/26 BERIKUTNYA, untuk membuat bukti potong PPh Pasal 23, klik Bukti Pemotongan di kanal paling atas, kemudian pilih Pasal 23 dan input bukti potong Pasal 23. Isilah data identitas wajib pajak yang dipotong. Setelah itu, isi data dokumen yang menjadi dasar pemotongan. Selanjutnya, isilah data penghasilan yang dipotong.
Langkahuntuk melakukannya adalah: 1. Masuk ke akun DJP Online Anda lalu pastikan layanan e-Bupot sudah dimunculkan. 2. Apabila belum, tambahkan hak akses e-Bupot pada menu Profil. 3. Pilih layanan e-Bupot. 4. Anda akan diarahkan ke dashboard e-Bupot. 5. Pastikan Anda telah melakukan pengisian nama wajib pajak penandatangan bukti potong.
cara kirim al fatihah untuk orang yang masih hidup. Surat Pemberitahuan SPT adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Sedangkan SPT Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak. Kemudian, Pajak Penghasilan Pasal 23 PPh 23 merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa bunga, royalti, hadiah, dividen, sewa dan jasa yang dilakukan oleh diterima oleh Wajib Pajak Badan. PPh 23 merupakan salah satu jenis pajak yang harus dilaporkan secara bulanan atau masa pajak pada Surat Pemberitahuan SPT PPh 23/26 yang dibuat melalui e-SPT Masa PPh 23/26. Berikut tutorial pengisian e-SPT Masa PPh 23! Baca juga Cara Lapor SPT Bulanan Perusahaan Siapkan aplikasi e-SPT Masa PPh 23/26. Jika belum mempunyai aplikasi tersebut, Anda dapat mendownload aplikasi e-SPT Masa PPh 23/26 melalui laman DJP pada bagian aplikasi perpajakan. Kemudian instal aplikasi data dan jurnal akuntansi yang berhubungan dengan PPh Pasal 23/26 pada dokumen perusahaan atas transaksi yang telah dilakukan dalam satu masa dokumen baru berupa tabel yang berisi mengenai identitas lawan transaksi dan data transaksi atas jurnal akuntansi perusahaan yang telah disiapkan. Tabel tersebut berisi nama, NPWP, alamat, jenis kegiatan yang terutang PPh 23/26, Dasar Pengenaan Pajak DPP, PPh 23/26 yang terutang oleh lawan aplikasi e-SPT Masa PPh 23/26. Jika Anda baru menginstal aplikasi e-SPT, Anda harus membuat database perusahaan terlebih dahulu melalui aplikasi ODBC yang terdapat dalam windows. kemudian login dengan username administrator dan password 123. Mengisi data profil perusahaan. Kemudian buat SPT satu persatu bukti potong PPh 23 dengan menggunakan data pada tabel yang sudah disiapkan. Perlu diketahui pada saat menginput bukti potong, nomor bukti potong didapatkan melalui fitur e-bupot pada laman DJP. Setelah itu, lengkapi induk SPT Masa. Jangan lupa untuk menginput Surat Setoran Pajak SSP, Cetak semua formulir yang terdapat pada e-SPT Masa PPh 23/26, kemudian gabungkan file pdf menu āCSVā , klik āpelaporan SPTā, pilih SPT Masa PPh 21/26 yang ingin Anda laporkan. Selanjutnya buat file CSV, pilih lokasi file untuk menyimpan file CSV yang akan dilaporkan. File CSV berhasil dibuat, pastikan Anda tidak merubah nama file CSV tersebut dan tidak membuka filenya untuk menghindari terjadinya error saat pelaporan. SPT Masa PPh 23 siap dilaporkan! Segera lapor SPT Masa Anda melalui e-Filing hanya dengan hitungan menit. Selamat mencoba! Baca juga Cara Lapor SPT Masa di
Saat ini, untuk melakukan pelaporan SPT Masa PPh 23 secara Online, bisa Anda lakukan melalui e-Bupot unifikasi. Aplikasi ini merupakan salah satu layanan pajak di era digital yang sudah secara merata digunakan wajib pajak dalam melakukan pelaporan bukti potong atau SPT Masa PPh 23/26. Simak penjelasan selengkapnya di artikel berikut ini. Pengelolaan Bukti Potong Elektronik dan Lapor SPT Masa PPh 23/26 Pengelolaan bukti potong elektronik wajib pajak dapat dilakukan melalui aplikasi e-Bupot. Aplikasi ini merupakan salah satu pelayanan pajak di era digital dari pemerintah kepada para wajib pajak. Melalui aplikasi ini, Anda dapat membuat bukti pemotongan dan pelaporan pajak, seperti SPT Masa PPh Pasal 23/26 dalam bentuk dokumen elektronik. Dengan adanya aplikasi e-Bupot, Anda dapat membuat dan menerbitkan bukti potong pajak elektronik secara lebih efisien dan mudah diakses karena bukti potong ini tersimpan dengan aman di sistem administrasi resmi Ditjen Pajak. Selain mengelola bukti potong elektronik di aplikasi e-Bupot milik pemerintah, Anda juga dapat menggunakan aplikasi e-Bupot milik OnlinePajak. Di aplikasi e-Bupot OnlinePajak Anda dapat melihat daftar dan status masing2 bukti potong PPh 23/26 yang sudah Anda buat. Baca Juga Atasi Sulitnya Mengumpulkan Bukti Potong PPh 23 dengan Solusi Pengumpulan e-Bupot OnlinePajak Cara Membuat Bukti Potong e-Bupot Unifikasi di OnlinePajak Saat ini e-Bupot Unification telah tersedia di OnlinePajak, Anda dapat melakukan penginputan dan approval Bukti Potong. Berikut ini adalah cara membuat e-Bupot Unifikasi vendor Indonesia/e-Bupot Unifikasi vendor negara lain melalui aplikasi OnlinePajak Setelah Anda masuk pada Akun OnlinePajak. Silakan Klik menu Transaksi lalu, klik tombol +New, dan pilih opsi Buat e-Bupot, Lengkapi data Identitas Lawan Transaksi, dapat menggunakan NPWP atau Nomor KTP untuk WP Dalam Negeri serta bisa menggunakan TIN Tax Identification Number untuk WP Luar Negeri Lengkapi Dokumen referensi yang menjadi Dasar Pemotongan Selanjutnya lengkapi bagian Fasilitas dan Objek Pajak. Apabila lawan transaksi tidak memiliki fasilitas pendukung misalnya Surat Keterangan Bebas atau fasilitas ditanggung Pemerintah maka silakan pilih tanpa fasilitas, dan lengkapi Objek Pajak pastikan detil yang diisi sesuai dengan transaksi yang tertera pada dokumenn dasar pemtongan, setelah itu klik tombol Simpan; Bukti Potong yang telah Anda buat dan berhasil, statunya akan menjadi Approved. Baca Juga Serba-Serbi Aplikasi e-Bupot Cara Lapor SPT Masa PPh 23 Online di Aplikasi OnlinePajak Setelah membuat bukti potong, saatnya Anda melakukan pelaporan bukti pemotongan tersebut. Berikut ini cara melakukan pelaporan SPT Masa PPh 23 secara online melalui aplikasi e-Bupot unifikasi OnlinePajak Klik pada tab Transaksi, pilih SPT Masa, lalu pilih jenis pajak & Masa Pajak yang ingin dilaporkan dan klik ikon Pensil, Klik Posting untuk menarik data Bukti Potong yang telah di Approved pada Masa tersebut Setelah proses posting SPT selesai, Maka akan muncul total Pajak Terutang yang harus disetorkan. Setelah dilakukan pembayaran, klik tombol Setor untuk menginput Surat Setoran Pajak Lengkapi Setoran Bukti Potong sesuai dengan SSP Surat Setoran Pajak atau BPN Bukti Penerimaan Negara yang Anda miliki. Lalu Klik Simpan Setelah data setoran sudah disimpan dan sudah sesuai, maka Anda dapat klik tombol Lapor untuk melakukan pelaporan pajak ; Melaporkan SPT Masa pajak merupakan kewajiban Anda sebagai wajib pajak. Tentu proses yang dilakukan terkadang memakan waktu yang cukup banyak terlebih bila prosesnya secara manual. Namun, Anda tidak perlu khawatir, di era serba digital ini, Anda hanya butuh perangkat elektronik dan sambungan internet untuk melakukan proses transaksi dan kewajiban perpajakan Anda. Seperti halnya tutorial di atas, Anda sudah bisa melakukan pembuatan dan pelaporan e-Bupot unifikasi hanya dalam 1 aplikasi terintegrasi. Prosesnya mudah, cepat, dan lebih efisien. Informasi terkait aplikasi dan fitur OnlinePajak lainnya, silakan hubungi tim pemasan kami dengan klik, di sini!
Wajib Pajak, PPh 21/26, PPh 23,PPh 22, PPh Final, PPh 25/29, PPh 15, PPh 4 ayat 2, & PPNTutorial Cara Pengisian Espt PPh 23 dengan mudah dan lengkap sebagai berikut ;1. Pertama-tama buka aplikasi eSPT terlebih dulu, lalu pilih menu yang ingin dibuka, selanjutnya , masuk Login Username āAdministratorā, dan Pasword ā123ā,, seperti tampilan seperti tampilan gambar di bawah Masuk Login Username āAdministratorā, dan Pasword ā123ā,, seperti tampilan gambar di bawah Setelah Masuk, Pada tampilan layar, Terdapat 5 pilihan menu, Pilih Menu āProgramā, lalu pilih āBuat SPT Baruā, kemudian pilih menu Masa Pajak, dan Tahun Pajak yang bersangkutan sesuai invoice tagihan objek PPh 4 ayat 2, seperti tampilan gambar di bawah Selanjutnya kembali di Menu Bar pilih āSPT PPhā, pilih āDaftar Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Pasal 23 kemudian input ānomor buktiā potong dan āTanggal Pemotonganā di kolom yang tersedia, Selanjutnya masuk NPWP Objek Pajak yang di potong, atau pilih NPWP dari āTabel WPā setelah itu. Anda tinggal pilih jenis transaksi pemotongan pajak yang bersangkutan, seperti tampilan gambar di bawah Jika seluruh transaksi pemotongan pajak penghasilan pasal 23 sudah terinput, maka akan tampil dalam daftar pemotongan PPh pasal 23/26, seperti tampilan gambar di bawah Kembali ke menu bar, lalu pilih dan klik āSPT PPhāKemudian piilih āDaftar Setoran Pajakāpilih āKode MAPādan āJenis Setor Pajakā, setelah itu silahkan isi kolom āNTPN, Jumlah Pembayaran & Tanggal Setorā, Kemudian pilih āSimpanā. Seperi tampilan gambar di bawah Lalu pilih āSPT PPhā, pilih lagi āSurat Pemberitahuan {SPT} Masa PPh 23/26ā, jika tampilannya sudah terbuka, selanjutnya pilih cetak dan lakukan print out. Seperi tampilan gambar di bawah Selanjutnya pilih āSPT Toolsā, lalu klik untuk membuat āfile lapor SPTā, pilih tahun pajak, masa pajak yang telah di input, dan pilih tampilkan data, selanjutnya pilih lokasi penyimpanan file, dan pilih Create File langkah-langkah pengisian SPT PPh pasal 23/26 menggunakan eSPT PPh 23 dengan cepat dan mudah. Semoga bermanfaat!Baca Juga Cara Mengisi e-SPT PPh 21Untuk tidak ketinggalan informasi Perpajakan, silahkan ikuti halaman fb di link di bawah ini bermanfaat
TIPS E-BUPOT Ringkang Gumiwang Rabu, 08 April 2020 1622 WIB TIDAK bisa dimungkiri, administrasi pajak saat ini tengah menuju era digitalisasi. Apalagi di tengah pandemi virus Corona saat ini, pelayanan pajak wajib dilakukan secara elektronik atau tanpa tatap muka, seperti Surat Pemberitahuan SPT Masa Pajak Penghasilan PPh. Khusus untuk SPT Masa PPh Pasal 23/26, Ditjen Pajak DJP bahkan sudah mewajibkannya untuk dilaporkan secara elektronik atau melalui e-Bupot sejak 2019 sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-599/PJ/2019. Kali ini, DDTCNews akan menjelaskan cara dan tahapan melaporkan SPT Masa PPh Pasal 23/26 melalui aplikasi e-Bupot. Langkah pertama, silakan masuk ke akun DJP Online Anda. Pastikan layanan e-Bupot sudah dimunculkan. Apabila belum, Anda dapat menambahkan hak akses e-Bupot pada menu Profile. Untuk melanjutkan, pilih layanan e-Bupot. Anda kemudian akan diarahkan ke dashboard e-Bupot yang menampilkan daftar SPT yang telah dikirim dan daftar bukti potong. Sebelum membuat bukti potong, pastikan Anda telah melakukan pengisian nama wajib pajak penandatangan bukti potong, termasuk Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Untuk pengisian nama wajib pajak itu, klik Pengaturan lalu pilih Penandatangan. Jangan lupa untuk tanda status aktif pada wajib pajak yang dipilih sebelum melakukan penyimpanan. Sebelum melaporkan SPT Masa, Anda terlebih dahulu membuat bukti potong. Caranya bisa disimak di sini. Pelaporan Elektronik SEBELUM melaporkan SPT, Anda harus mem-posting data bukti potong yang telah dibuat sebelumnya. Pilih tahun dan masa pajak untuk menampilkan bukti potong yang dibuat untuk di-posting. Apabila sudah siap, klik Posting. SPT Masa Anda telah berhasil dibuat. Untuk melengkapinya, klik menu SPT Masa PPh, lalu pilih Penyiapan SPT Pasal 23/26. Setelah itu klik Lengkapi pada SPT Masa yang ingin dilihat. Namun jika SPT Masa Anda memiliki status kurang bayar, maka harus terlebih dahulu dilengkapi dengan bukti penyetoran pajak. Caranya, klik menu SPT Masa PPh dan pilih Perekaman Bukti Penyetoran. Setelah itu, pilih tahun dan masa pajak untuk menampilkan PPh yang telah dipotong dan wajib disetorkan. Lalu klik Input Bukti Setor, isikan jenis bukti penyetoran Anda dan nomor bukti penyetoran. Setelah itu klik Simpan. Kemudian, kembali ke menu Penyiapan SPT Pasal 23/26, dan lengkapi data bukti penyetorannya. Setelah bukti setor di-input, bukti setor itu akan ditampikan di SPT Masa pada kolom daftar bukti penyetoran. Isi penandatangan SPT Anda. Setelah itu kik Simpan. Pastikan SPT Masa Anda sudah benar sebelum menekan Kirim. Jika sudah terkirim, Anda akan menerima email tanda terima bukti penerimaan SPT yang sah. Pelaporan SPT Masa PPh Pasal 23/26 secara elektronik selesai. Mudah, kan? Bsi Cek berita dan artikel yang lain di Google News. Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Surat Pemberitahuan SPT PPh 21/26 merupakan SPT yang wajib dilaporkan setiap masa pajak, apabila Wajib Pajak Badan melakukan pemotongan pajak atas pegawai maupun bukan pegawai. SPT Cara membuat SPT Masa PPh 21/26 pada e-SPT ternyata sangat mudah. Hal ini sangat penting untuk diketahui oleh setiap perusahaan guna memenuhi kewajibannya sebagai Wajib Pajak Badan. Berikut langkah-langkah membuat SPT Masa PPh 21/26 pada aplikasi e-SPT silakan cek website DJP Online. Baca juga Tips Sukses Impor 1721-A1 pada e-SPT PPh 21/26 Siapkan dokumen yang berisi daftar pegawai perusahaan Anda beserta perhitungan PPh 21/26. Pegawai yang dimaksud yaitu pegawai tetap maupun pegawai tidak tetap dengan perhitungan PPh 21/26 yang diatur dalam peraturan perpajakan. Adapun dokumen yang harus disiapkanDokumen daftar pegawai tetap beserta perhitungan pajaknya. Pada dokumen harus tercantum NPWP, nama pegawai, jumlah penghasilan bruto dan kode negara apabila pegawai tersebut menupakan yang berisi daftar bukan pegawai tetap beserta perhitungan pajaknya. Pada dokumen harus tercantum Nomor Bukti Potong, NPWP, NIK, nama dan alamat pegawai tidak tetap, kode negara apabila pegawai tersebut menupakan WNA, jumlah penghasilan bruto, jumlah DPP, tarif, jumlah Setoran Pajak SSP dan/atau Surat Pemindahbukuan Pbk.Buka Aplikasi e-SPT PPh 21/26 kemudian login database perusahaan Anda. Seperti biasa login menggunakan username administrator dan Password āPilih SPTā lalu āBuat SPT Baruā, selanjutnya pilih bulan dan tahun SPT Masa PPh 21/26 yang akan dibuat. SPT berhasil dibuat kemudian klik āokeā. 4. Selanjutnya, apabila pegawai di perusahaan Anda dapat dihitung dengan jari, maka Anda dapat menginput secara manual pada aplikasi e-SPT. Caranya yaitu pilih āIsi SPTā kemudian input SPT berdasarkan data pegawai yang dimiliki oleh perusahaan Anda. SPT Masa PPh 21/26 yang diinput mulai dari daftar bukti potong tidak final dan final jika ada. Namun jika perusahaan Anda tidak memiliki pegawai tidak tetap maka Anda tidak perlu mengisi pada bagian ini. Kemudian klik āDaftar Pemotongan Pajak 1721-Iā, pilih āSatu Masa Pajakā, input berdasarkan data pegawai tetap yang telah Anda siapkan dengan klik ātambahā. Namun apabila pegawai pada perusahaan Anda sangat banyak, maka Anda dapat menunggunakan cara cepat dengan klik āCSVā. Kemudian klik āeksporā, āBukti Potong dan SSPā, selanjutnya pilih file yang akan diekspor yaitu āPemotongan Pajak Bulananā untuk input daftar pewagai tetap pada e-SPT dan āBukti Potong Tidak Tidak Finalā untuk input daftar pewagai tidak tetap jika ada. baca juga Cara Impor pada e-SPT PPh 21/26 dengan benar. Buka file ekspor tersebut, kemudian input berdasarkan dokumen yang sudah Anda siapkan. Perlu diketahui bahwa kode pajak pada pegawai tetap yaitu 21-100-01. Kemudian kode pajak untuk pegawai tetap berbeda-beda, Anda dapat melihat jenis kode objek pajak pada menu āReferensiā, Klik ākodeā selanjutnya āKode Objek Pajakā. Setelah input file ekspor pada excel dengan benar, kemudian pilih menu āCSVā, Klik āImporā untuk mengupload data yang ke e-SPT. Setelah semua data berhasil diimpor, maka Anda dapat mengecek apakah input data Anda berhasil atau tidak dengan pilih menu āIsi SPTā. Periksa kembali satu per satu setiap lampiran dan pastikan sudah terisi dengan benar. 5. Kemudian input data pembayaran pajak yang terutang dengan klik āIsi SPTā, pilih āDaftar SSP/Pbk 1721-IV kemudian ātambahā dan input data sesuai dokumen yang telah disiapkan. 6. Selanjutnya klik āIsi SPTā pilih āSPT Indukā. Sesuaikan keterangan yang diminta pada SPT Induk dengan informasi perusahaan Anda kemudian āsimpanā. SPT PPh 21/26 sudah selesai diinput, langkah terakhir yaitu lapor SPT Masa PPh 21/26. Untuk penjelasan lebih lengkap, sebaiknya baca artikel tentang Cara Lapor SPT Bulanan Perusahaan untuk mengetahui informasi lebih lengkap. Manfaatkan fitur e-Filing pada untuk melaporkan SPT Masa PPh 21/26. Baca juga Cara Lapor SPT Masa di
cara input pph 23 di espt